Panjangnya musim kemarau tahun ini,
tentu membuat kita rindu dengan datangnya hujan. Kini hujan
telah datang. Mari sambut hujan
dengan sabar dan syukur. Mari tersenyum sambil menengadahkan tangan lalu berdo’a
,
“Allahumma shoyyiban naafi’an (Ya Allah turunkan kepada kami hujan yang
bermanfaat)”
Semua yang Allah ciptakan, insya Allah
baik untuk kita. Termasuk hujan. Hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Kebutuhan air kita dapatkan dari hujan pada suatu siklus. Air untuk minum. Air untuk memasak. Air untuk
mandi. Air untuk mencuci. Air untuk pengairan sawah, kebun dan tamanan lainnya.
Datangnya hujan adalah berkah. Coba
bayangkan. Datangnya hujan menjadi peluang datangnya rizki . Ojeg payung
bermunculan kembali. Para pedagang payung dan jas hujan mulai dicari. Pedagang
makanan dan minuman seperti bakso dan bandrek mulai digemari lagi. Banyak yang
perlu kita syukuri dengan datangnya hujan.
Lalu bagaimana jika hujan lebat yang
khawatir menimbulkan dampak bahaya. Rasulullah SAW mencontohkan kita untuk
berdo’a,
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal
jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah,
turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah,
turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah
dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Kita
perlu menyambut musim hujan ini juga dengan sabar. Sabar bukan berarti hanya
diam. Kita perlu siap siaga dengan segala kemungkinan yang ada. Misalnya
membawa payung, jas hujan, menggunakan sepatu yang tepat dan lain-lain.